Selasa, 30 Juni 2015

(Biologi (Keanekaragaman Makhluk Hidup)



BAB II
PEMBAHASAN

Keanekaragaman Mahkluk Hidup

Keanekaragaman makhluk hidup atau biasa disebut dengan keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya keseragaman & keberagaman sifat atau ciri makhluk hidup.

A.     Tingkat Keanekaragaman Hayati

Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi 3 tingkat, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, keanekaragaman ekosistem.

Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antarindividu sejenis. Misalnya keanekaragaman pada tanaman padi. Tanaman padi ada beberapa macam, misalnya IR, PB, rojolele, sedani, dan kapuas.

Keanekaragaman Spesies

Keanekaragaman hayati antarspesies (tingkatjenis)mudah diamati karena perbedaannya mencolok. Sebagai contoh keanekaragaman antara kelapa, kurma, dan sagu. Meskipun tumbuh-tumbuhan itu merupakan satu kelompok tumbuhan palem-paleman, masing-masing memiliki fisik yang berbeda dan hidup ditempat yang berbeda. Misalnya, kelapa tumbuh di pantai, kurma tumbuh di daerah kering dan sagu tumbuh di pegunungan basah (rawa gambut).     

Keanekaragaman Ekosistem

Di dalam ekosistem, komponen biotik harus dapat berinteraksi dengan komponen biotik lainnya dan juga dengan komponen abiotik agar dapat bertahan hidup. Jadi, interaksi antarorganisme di dalam ekosistem ditentukan oleh komponen biotik dan abiotik yang menyusunnya. Komponen biotic dan abiotik sangat beranekaragam, perbedaan komponen-komponen penyusun tersebut mengakibatkan perubahan dari interaksi yang ada sehingga menciptakan ekosistem yang berbeda-beda pula. Jadi, keanekaragaman hayati pada tempat yang berlainan akan menyusun ekosistem yang berbeda-beda. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, dll.

Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Berdasarkan karakteristik wilayah

Secara astronomis, Indonesia terletak diantara 6®LU – 11®LS dan 95® -141®BT. Artinya, Indonesia terletak di daerah iklim tropis.  Ciri-ciri daerah tropis antara lain temperaturnya cukup tinggi (26® – 28®C), curah hujan cukup banyak (700-7000 mm/th), dan tanahnya subur karena proses  pelapukan batuan cukup cepat.
Dilihat secara geografis, Indonesia terletak pada pertemuan 2 rangkaian pegunungan muda, yakni sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Ini menyebabkan tanah menjadi subur dan membuat Indonesia kaya akan hewan & tumbuhan.
Macam-macam tumbuhan khas dan endemik di Indonesia :
1.      Matoa ( Pometia pinnata ) terdapat di daerah Papua
2.      Kayu Cendana banyak tumbuh di Nusa Tenggara
3.      Kepuh (Sterculia foetida) terdapat di Pulau Jawa, dll.
Macam-macam hewan khas dan endemik di Indonesia :
1.      Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo
2.      Tapir (Tapirus indicus) ada di Pulau Sumatera
3.      Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) ada di Pulau Bali

Berdasarkan Persebaran Organisme

Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan di bumi. Persebaran makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya arah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.
a.       Penyebaran hewan (zoogeografi)
Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelomokkan menjadi enam daerah, yaitu :
                                                                    I.            Paleartik
Meliputi daerah Asia Utara dan Eropa. Hewan yang khas adalah beruang Eropa, bison dan rusa kutub.
                                                                 II.            Ethiopia
Meliputi daerah Afrika, Arab, Madagascar. Hewan yang khas adalah zebra, jerapah, gajah, dll.
                                                               III.            Oriental
Meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat. Hewan yang khas adalah harimau, gajah, tapir, dll.
                                                              IV.            Australia
Meliputi daerah Australia, New Zealand, dan Indonesia bagian timur. Hewan yang khas meliputi hewan yang berkantung seperti kangguru.
                                                                 V.            Neortik
Meliputi daerah Amerika Utara. Hewan yang khas meliputi, binatang pengerat besar, yaitu berang-berang.
                                                              VI.            Neotropik
Meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Hewan yang khas adalah kera dan tapir.
Letak Indonesia termasuk dalam dua daerah zoogeografi, yaitu oriental dan Australia. Yang termasuk daerah zoogeografi oriental adalah bagian barat Indonesia, sedangkan bagian timur termasuk zoogeografi Australia. Menurut sejarahnya, Indonesia bagian Barat menyatu dengan benua Asia dan Indonesia Timur menyatu dengan benua Australia. Sehingga tidak mengherankan jika jenis hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia Barat mirip dengan hewan dan tumbuhan di Asia Tenggara atau oriental. Jenis hewan dan tumbuhan di Indonesia Timur mirip dengan hewan dan tumbuhan di daerah biografi benua Australia.
b.      PersebaranTumbuhan
Tumbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut vegetasi. Persebaran tumbuhan ditentukan oleh faktor geografis dan curah hujan.
Macam-macam vegetasi dan ciri-cirinya:
o   Tundra
Memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes)
o   Taiga
Memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (Konifer)
o   Hujan Meranggas (4 musim)
Memiliki iri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin
o   Padang Rumput
Memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa rumput (Graminae)
o   VegetasiGurun
Memiliki ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit yang tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (Xerofit), berbunga dan berbuah dalam waktu pendek (efermer)
o   Sabana
Memiliki ciri-ciri vegetasi pada rumput dan pepohonan
o   Hutan hujan tropis
Memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun, pohon-pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, terdapat tumbuhan yang menempel (epifit)dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana).
o   Hutan Bakau
Memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah dan airnya miskin oksigen
o   Hutan Lumut
Memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan lumut dan terdapat di daerah pegunungan

Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati

Manfaat yang diperoleh dalam mempelajari keanekaragaman hayati antara lain:
·         Mengetahui manfaat setiap jenis organisme
·         Mengetahui adanya saling ketergantungan diantara organism satu dengan lainnya
·         Memahami ciri-ciri dan sifat setiap organisme
·         Memahami adanya hubungan kekerabatan antarorganisme
·         Memahami manfaat keanekaragamanhayati dalam mendukung kelangsungan hidup manusia
            Hingga saat ini berbagai keanekaragaman hayati terus diselidiki. Didaerah hutan hujan tropis, seperti sebagian besar hutan di Indonesia, diperkirakan terdapat jutaan spesies yang belum teridentifikasi. Orang semakin menyadari bahwa manfaat keanekaragaman hayati bagi peningkatan kesejahteraan manusia sangat besar. Ada beberapa nilai manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia, diantaranya adalah nilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika dan budaya, nilai ekologi, serta nilai religius.

Nilai biologi

Kebutuhan pangan, sandang, obat-obatan, bahan bangunan, dan oksigen hampir 100% berkat jasa keanekaragaman hayati. Seluruh penduduk dunia, kebutuhan makanannya bergantung kepada tumbuhan dan hewan yang langsung diambil dari alam. Para ilmuwan dunia percaya bahwa sekitar 80.000 spesies tumbuhan dapat dimakan. Namun, hanya sekitar 30 spesies saja yang mampu menyediakan 90% kebutuhan gizi manusia. Sebenarnya alam masih menyimpan banyak keanekaragaman hayati yang belum tersentuh atau tergali oleh tangan manusia, bahkan kemungkinan besar masih banyak spesies-spesies yang sebenarnya jauh lebih berpotesi untuk menghasilkan kebutuhan manusia namun belum diketahui.

Nilai pendidikan

Didalam tubuh makhluk hidup tersimpan sumber  gen yang secara alami telah  sesuai dengan alamnya. Oleh sebabitu, lestarinya keanekaragaman hayati merupakan syarat mutlak untuk tetap menjaga tersedianya plasma nutfah atau sumber gen. Ini berarti member peluang untuk mengembangkan penelitian demi pemulihan keanekaragaman hayati yang belakangan ini cenderung mengalami penyusutan.

Nilai estetika dan budaya

Keanekaragaman hayati juga memberikan pemandangan yang indah. Tidak mengherankan pabila parawisatawan mancanegara senang berkunjung ke kawasan hutan alam, sungai, arung jeram, dan laut yang masih alami. Tidak sedikit keanekaragaman hewan mempunyai bentuk fisik yang bagus atau perilaku yang lucu, menjadi incaran koleksi manusia. Hewan-hewan yang memiliki sifat tersebut dapat mendatangkan hiburan bagi manusia.

Nilai ekologi

Keberadaan keanekaragaman hayati pada suatu daerah sangat berperan besar untuk menjaga proses ekosistem, seperti daur zat, dan aliran energi. Disamping itu, keberadaan keanekaragaman hayati, khususnya keanekaragaman tumbuhan, mempunyai peran besar dalam menjaga tanah dari erosi dan terjaganya proses fotosintesis. Dalam skala luas, keanekaragaman tumbuhan menjaga daerah aliran sungai serta stabilitas iklim.

Nilai religius

Keanekaragaman hayati juga memiliki fungsi untuk mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam raya ini dengan keindahan yang tiada tara.

Pengaruh kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati

Dewasa ini banyak kegiatan manusia yang dilakukan dengan teknologi modern, misalnya menggunakan mesin pertanian, mesin penebang pohon, dan pestisida. Kegiatan-kegiatan tersebut berdampak terhadap keanekaragaman hayati. Dampak tersebut dapat bersifat negatif  dan positif.
1.      Kegiatan yang mengakibatkan makin berkurangnya keanekaragaman hayati antara lain:
a.       Ladang berpindah
Selain memusnahkan berbagai tanaman, dapat juga merusak struktur tanah. Keadaan ini mempersulit pemulihan keberadaan berbagi jenis tanaman.
b.      Intensifikasi pertanian (pemupukan, penggunaan insektisida atau pestisida, penggunaan bibit unggul, dan mekanisme pertanian)      
c.       Penemuan bibit tanaman dan hewan baru yang unggul mengakibatkan terdesaknya bibit lokal
d.      Perburuan liar dan penangkapan ikan dengan cara tidak tepat dan tanpa kenal batas dapat memusnahkan jenis-jenis hewan dan ikan.                 
e.       Penebangan liar, pembukaan hutan, dan kegiatan manusia lain yang menyebabkan kerusakan hutan
f.       Industrialisasi selain mengurangi areal hutan juga menyebabkan polusi yang berakibat kurangnya jenis hewan dan tumbuhan.
2.      Kegiatan manusia yang dapat melestarikan keanekaragaman hayati antara lain :
a.       Penghijauan dan reboisasi
Selain menambah jumlah jenis-jenis tanaman baru, juga memulihkan kawasan hutan yang mengalami kerusakan.
b.      Pengendalian hama secara biologi
Merupakan usaha pemberantasan hama tanpa merusak ekosistem sehingga tidak menyebabkan hilangnya jenis hewan dan tanaman karena penggunaan insektisida.
c.       Penebangan hutan dengan perencanaan yang baik dan dilakukan peremajaan (tebang pilih dan tanam kembali).
d.      Usaha pemulihan hewan dan tanaman yang menghasilkan varietas tanaman dan hewan unggul menambah kekayaan sumber plasma nutfah dengan tetap melestarikan jenis hewan dan tumbuhan lokal.
e.       Usaha-usaha pelestarianalam, dilakukan didalam habitat asli (secara in situ) maupun diluar habitat asli (secara ex situ)










Usaha perlindungan alam

Perlindungan keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Upaya pelestariannya juga meliputi ekosistem disuatu wilayah. Perlindungan tersebut diantaranya :

Cagaralam

Adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya. Perkembangannnya terjadi secara proses alami.

Suakamargasatwa

Merupakan pelestarian satwa langka. Perburuan dibuatkan peraturan tertentu. Satwalangka dilindungi oleh undang-undang konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki ijin khusus.

Taman nasional

Adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional juga berfungsi melindungi ekosistem, melestarikan  keanekaragaman flora dan fauna, dan melestarikan pemanfaatan sumber daya alam hayati.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar