BAB
II
Keanekaragaman Mahkluk Hidup
Keanekaragaman
makhluk hidup atau biasa disebut dengan keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya
keseragaman & keberagaman sifat atau ciri makhluk hidup.
A. Tingkat Keanekaragaman Hayati
Secara garis
besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi 3 tingkat, yaitu keanekaragaman gen,
keanekaragaman spesies, keanekaragaman ekosistem.
Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antarindividu sejenis.
Misalnya keanekaragaman pada tanaman padi. Tanaman padi ada beberapa macam, misalnya
IR, PB, rojolele, sedani, dan kapuas.
Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman hayati antarspesies (tingkatjenis)mudah diamati karena
perbedaannya mencolok. Sebagai contoh keanekaragaman antara kelapa, kurma, dan sagu.
Meskipun tumbuh-tumbuhan itu merupakan satu kelompok tumbuhan palem-paleman,
masing-masing memiliki fisik yang berbeda dan hidup ditempat yang berbeda.
Misalnya, kelapa tumbuh di pantai, kurma tumbuh di daerah kering dan sagu tumbuh
di pegunungan basah (rawa gambut).
Keanekaragaman Ekosistem
Di dalam ekosistem, komponen biotik harus dapat berinteraksi dengan
komponen biotik lainnya dan juga dengan komponen abiotik agar dapat bertahan hidup.
Jadi, interaksi antarorganisme di dalam ekosistem ditentukan oleh komponen
biotik dan abiotik yang menyusunnya. Komponen biotic dan abiotik sangat beranekaragam,
perbedaan komponen-komponen penyusun tersebut mengakibatkan perubahan dari
interaksi yang ada sehingga menciptakan ekosistem yang berbeda-beda pula. Jadi,
keanekaragaman hayati pada tempat yang berlainan akan menyusun ekosistem yang
berbeda-beda. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah pohon
kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, dll.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Berdasarkan karakteristik wilayah
Secara astronomis, Indonesia terletak diantara 6®LU – 11®LS dan 95®
-141®BT. Artinya, Indonesia terletak di daerah iklim tropis. Ciri-ciri daerah tropis antara lain temperaturnya
cukup tinggi (26® – 28®C), curah hujan cukup banyak (700-7000 mm/th), dan tanahnya
subur karena proses pelapukan batuan cukup
cepat.
Dilihat secara geografis, Indonesia
terletak pada pertemuan 2 rangkaian pegunungan muda, yakni sirkum pasifik dan
sirkum mediterania. Ini menyebabkan tanah menjadi subur dan membuat Indonesia
kaya akan hewan & tumbuhan.
Macam-macam tumbuhan khas dan endemik
di Indonesia :
1.
Matoa ( Pometia pinnata ) terdapat di daerah Papua
2.
Kayu Cendana banyak tumbuh di Nusa Tenggara
3.
Kepuh (Sterculia foetida) terdapat di Pulau Jawa, dll.
Macam-macam
hewan khas dan endemik di Indonesia :
1.
Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo
2.
Tapir (Tapirus indicus) ada di Pulau Sumatera
3.
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) ada di Pulau Bali
Berdasarkan Persebaran Organisme
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup
tertentu pada lingkungan di bumi. Persebaran makhluk hidup yang berbeda ini
dapat ditentukan oleh geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan
iklim, misalnya arah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya,
biogeografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran
tumbuhan.
a.
Penyebaran hewan (zoogeografi)
Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelomokkan
menjadi enam daerah, yaitu :
I.
Paleartik
Meliputi daerah Asia Utara dan Eropa. Hewan yang khas adalah beruang
Eropa, bison dan rusa kutub.
II.
Ethiopia
Meliputi daerah Afrika, Arab, Madagascar. Hewan yang khas adalah
zebra, jerapah, gajah, dll.
III.
Oriental
Meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat. Hewan yang
khas adalah harimau, gajah, tapir, dll.
IV.
Australia
Meliputi daerah Australia, New Zealand, dan Indonesia bagian timur.
Hewan yang khas meliputi hewan yang berkantung seperti kangguru.
V.
Neortik
Meliputi daerah Amerika Utara. Hewan yang khas meliputi, binatang pengerat
besar, yaitu berang-berang.
VI.
Neotropik
Meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Hewan yang khas
adalah kera dan tapir.
Letak
Indonesia termasuk dalam dua daerah zoogeografi, yaitu oriental dan Australia.
Yang termasuk daerah zoogeografi oriental adalah bagian barat Indonesia,
sedangkan bagian timur termasuk zoogeografi Australia. Menurut sejarahnya,
Indonesia bagian Barat menyatu dengan benua Asia dan Indonesia Timur menyatu
dengan benua Australia. Sehingga tidak mengherankan jika jenis hewan dan
tumbuhan yang ada di Indonesia Barat mirip dengan hewan dan tumbuhan di Asia
Tenggara atau oriental. Jenis hewan dan tumbuhan di Indonesia Timur mirip
dengan hewan dan tumbuhan di daerah biografi benua Australia.
b. PersebaranTumbuhan
Tumbuhan yang menutupi suatu daerah
tertentu disebut vegetasi. Persebaran tumbuhan ditentukan oleh faktor geografis
dan curah hujan.
Macam-macam vegetasi
dan ciri-cirinya:
o
Tundra
Memiliki
ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes)
o
Taiga
Memiliki
ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (Konifer)
o
Hujan Meranggas (4 musim)
Memiliki
iri-ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya
pada musim dingin
o
Padang Rumput
Memiliki
ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa rumput (Graminae)
o
VegetasiGurun
Memiliki
ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit yang tumbuh adalah jenis tumbuhan
tahan kering (Xerofit), berbunga dan berbuah dalam waktu pendek (efermer)
o
Sabana
Memiliki
ciri-ciri vegetasi pada rumput dan pepohonan
o
Hutan hujan tropis
Memiliki
ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun, pohon-pohon tinggi, jenisnya
sangat banyak, terdapat tumbuhan yang menempel (epifit)dan tumbuhan yang
memanjat pohon lain (liana).
o
Hutan Bakau
Memiliki
ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas karena tanah dan airnya miskin
oksigen
o
Hutan Lumut
Memiliki
ciri-ciri vegetasi tumbuhan lumut dan terdapat di daerah pegunungan
Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati
Manfaat yang diperoleh dalam mempelajari keanekaragaman hayati
antara lain:
·
Mengetahui manfaat setiap jenis organisme
·
Mengetahui adanya saling ketergantungan diantara organism satu dengan
lainnya
·
Memahami ciri-ciri dan sifat setiap organisme
·
Memahami adanya hubungan kekerabatan antarorganisme
·
Memahami manfaat keanekaragamanhayati dalam mendukung kelangsungan hidup
manusia
Hingga saat ini
berbagai keanekaragaman hayati terus diselidiki. Didaerah hutan hujan tropis,
seperti sebagian besar hutan di Indonesia, diperkirakan terdapat jutaan spesies
yang belum teridentifikasi. Orang semakin menyadari bahwa manfaat
keanekaragaman hayati bagi peningkatan kesejahteraan manusia sangat besar. Ada
beberapa nilai manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia, diantaranya adalah
nilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika dan budaya, nilai ekologi,
serta nilai religius.
Nilai biologi
Kebutuhan
pangan, sandang, obat-obatan, bahan bangunan, dan oksigen hampir 100% berkat
jasa keanekaragaman hayati. Seluruh penduduk dunia, kebutuhan makanannya
bergantung kepada tumbuhan dan hewan yang langsung diambil dari alam. Para
ilmuwan dunia percaya bahwa sekitar 80.000 spesies tumbuhan dapat dimakan.
Namun, hanya sekitar 30 spesies saja yang mampu menyediakan 90% kebutuhan gizi
manusia. Sebenarnya alam masih menyimpan banyak keanekaragaman hayati yang
belum tersentuh atau tergali oleh tangan manusia, bahkan kemungkinan besar masih
banyak spesies-spesies yang sebenarnya jauh lebih berpotesi untuk menghasilkan kebutuhan
manusia namun belum diketahui.
Nilai pendidikan
Didalam tubuh makhluk
hidup tersimpan sumber gen yang secara
alami telah sesuai dengan alamnya. Oleh sebabitu,
lestarinya keanekaragaman hayati merupakan syarat mutlak untuk tetap menjaga
tersedianya plasma nutfah atau sumber gen. Ini berarti member peluang untuk mengembangkan
penelitian demi pemulihan keanekaragaman hayati yang belakangan ini cenderung
mengalami penyusutan.
Nilai estetika dan budaya
Keanekaragaman
hayati juga memberikan pemandangan yang indah. Tidak mengherankan pabila parawisatawan
mancanegara senang berkunjung ke kawasan hutan alam, sungai, arung jeram, dan
laut yang masih alami. Tidak sedikit keanekaragaman hewan mempunyai bentuk
fisik yang bagus atau perilaku yang lucu, menjadi incaran koleksi manusia.
Hewan-hewan yang memiliki sifat tersebut dapat mendatangkan hiburan bagi
manusia.
Nilai ekologi
Keberadaan
keanekaragaman hayati pada suatu daerah sangat berperan besar untuk menjaga
proses ekosistem, seperti daur zat, dan aliran energi. Disamping itu,
keberadaan keanekaragaman hayati, khususnya keanekaragaman tumbuhan, mempunyai
peran besar dalam menjaga tanah dari erosi dan terjaganya proses fotosintesis.
Dalam skala luas, keanekaragaman tumbuhan menjaga daerah aliran sungai serta
stabilitas iklim.
Nilai religius
Keanekaragaman
hayati juga memiliki fungsi untuk mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan yang
telah menciptakan alam raya ini dengan keindahan yang tiada tara.
Pengaruh kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati
Dewasa ini banyak kegiatan manusia yang dilakukan dengan teknologi
modern, misalnya menggunakan mesin pertanian, mesin penebang pohon, dan pestisida.
Kegiatan-kegiatan tersebut berdampak terhadap keanekaragaman hayati. Dampak tersebut
dapat bersifat negatif dan positif.
1.
Kegiatan yang mengakibatkan makin berkurangnya keanekaragaman
hayati antara lain:
a.
Ladang berpindah
Selain
memusnahkan berbagai tanaman, dapat juga merusak struktur tanah. Keadaan ini
mempersulit pemulihan keberadaan berbagi jenis tanaman.
b.
Intensifikasi pertanian (pemupukan, penggunaan insektisida atau pestisida,
penggunaan bibit unggul, dan mekanisme pertanian)
c.
Penemuan bibit tanaman dan hewan baru yang unggul mengakibatkan terdesaknya
bibit lokal
d.
Perburuan liar dan penangkapan ikan dengan cara tidak tepat dan
tanpa kenal batas dapat memusnahkan jenis-jenis hewan dan ikan.
e.
Penebangan liar, pembukaan hutan, dan kegiatan manusia lain yang
menyebabkan kerusakan hutan
f.
Industrialisasi selain mengurangi areal hutan juga menyebabkan
polusi yang berakibat kurangnya jenis hewan dan tumbuhan.
2.
Kegiatan manusia yang dapat melestarikan keanekaragaman hayati
antara lain :
a.
Penghijauan dan reboisasi
Selain
menambah jumlah jenis-jenis tanaman baru, juga memulihkan kawasan hutan yang
mengalami kerusakan.
b.
Pengendalian hama secara biologi
Merupakan
usaha pemberantasan hama tanpa merusak ekosistem sehingga tidak menyebabkan
hilangnya jenis hewan dan tanaman karena penggunaan insektisida.
c.
Penebangan hutan dengan perencanaan yang baik dan dilakukan
peremajaan (tebang pilih dan tanam kembali).
d.
Usaha pemulihan hewan dan tanaman yang menghasilkan varietas
tanaman dan hewan unggul menambah kekayaan sumber plasma nutfah dengan tetap melestarikan
jenis hewan dan tumbuhan lokal.
e.
Usaha-usaha pelestarianalam, dilakukan didalam habitat asli (secara
in situ) maupun diluar habitat asli (secara ex situ)
Usaha perlindungan alam
Perlindungan keanekaragaman hayati
bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan. Upaya pelestariannya
juga meliputi ekosistem disuatu wilayah. Perlindungan tersebut diantaranya :
Cagaralam
Adalah membiarkan ekosistem dalam
suatu wilayah apa adanya. Perkembangannnya terjadi secara proses alami.
Suakamargasatwa
Merupakan pelestarian satwa langka.
Perburuan dibuatkan peraturan tertentu. Satwalangka dilindungi oleh undang-undang
konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki ijin khusus.
Taman nasional
Adalah kawasan pelestarian alam yang
mempunyai ekosistem asli. Taman nasional dimanfaatkan
untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional juga berfungsi melindungi ekosistem,
melestarikan keanekaragaman flora dan
fauna, dan melestarikan pemanfaatan sumber daya alam hayati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar