BAB I
PENDAHULUAN
Persamaan dan pertidaksamaan linier sebenarnya sering
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saat kita membeli 10 buah bulpoin
dan 6 buah buku tulis dengan harga keseluruhan sebesar Rp. 24.000,- dengan
menggunakan persamaan dan pertidaksamaan linier kita dapat menghitung berapa
harga masing-masing 1 buah bulpoin dan 1 buah buku tulis.
Persamaan linear satu variable adalah kalimat terbuka
yang menyatakan bahwa hubungan sama dengan dan hanya memiliki satu variable berpangkat
satu. Bentuk umum persamaan linear satu variable adalah
ax + b = c, dengan a,b,cÎR dan a ¹ 0
Persamaan linear dua variable adalah persamaan yang mengandung
dua variable dengan pangkat masing-masing variable sama dengan satu. Bentuk umum
persamaan linear dua variable
adalah
ax + by = c, dengan a,b,cÎR dan a ¹ 0, b ¹ 0
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERSAMAAN
DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
1. Pengertian
Persamaan dan Bukan Persamaan
Persamaan
adalah kalimat terbuka yang menggunakan relasi “sama dengan”(dilambangkan
dengan tanda =). Persamaaan dapat dinyatakan pula sebagai dua bentuk aljabar yang
dihubungkan dengan tanda “=”.
Secara
umum persamaan berbentuk A1=A2 (dengan A merupakan bentuk
aljabar). Dalam
hal ini A1 disebut ruas kiri dan A2 disebut ruas kanan.
Jika A1 dan A2 keduanya ekuivalen dan
tidak memuat variabel, maka persamaan itu disebut kesamaan.
2.
Pengertian
Pertidaksamaan
Pertidaksamaan adalah kalimat
terbuka yang menggunakan relasi <, >, ≤, ≥ atau ≠. Dalam pelajaran aljabar
biasanya hanya terkait dengan relasi <, >, ≤, atau ≥ saja.
Contoh: perbedaan bukan persamaan,
persamaan, dan pertidaksamaan
Bukan persamaan Persamaan
Pertidaksamaan
2x+3 (bukan Persamaan)
2x +3=0 (persamaan)
2x +3>2 (pertidak samaan)
3.
Pengertian Penyelesaian
Kalimat Terbuka
Penyelesaian
kalimat terbuka dengan satu variabel adalah konstanta (konstanta-konstanta) anggota daerah
definisinya, yang jika digantikan (disubstitusikan) pada variabel dalam kalimat itu,
kalimat terbuka semula menjadi pernyataan yang bernilai benar. Penyelesaian persamaan
disebut juga akar persamaan.
Pada
pertidaksamaan, selain berupa bilangan tunggal, penyelesaiannya dapat berupa sejumlah bilangan dalam
interval tertentu.
4.
Pengertian Persamaan
dan Pertidaksamaan yang Ekuivalen
Dua
persamaan atau pertidaksamaan dikatakan ekuivalen, jika keduanya mempunyai himpunan penyelesaian
yang sama sehingga apabila anggota himpunan penyelesaian tersebut disubtitusikan
ke persamaan atau pertidaksamaan hasilnya bernilai benar.
Suatu
persamaan atau pertidaksamaan dapat dinyatakan ke dalam bentuk ekuivalendengan
cara sebagai berikut:
a) Menambah
atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
b) Mengali
atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
5.
Penyelesaian Persamaan
Linier Satu Variabel
Perhatikan uraian berikut:
Tentukan penyelesaian dari bentuk
aljabar di bawah ini:
a. x
-6 =19
Penyelesaian:
a. x
-6 =19
Untuk
menyelesaikan persamaan di atas, tujuan kita adalah mencari berapa nilai xyang
tepat sehingga x -6 =19 akan bernilai benar untuk x tertentu.
Perhatikan ruas yang mempunyai suku bervariabel dari
persamaan tersebut!
Untuk
mendapatkan nilai x , nilai (-6) harus di nol kan, caranya
tambahkan keduaruas dengan lawan dari suku (-6), seperti di bawah ini:
x - 6 =19
--------------------------- tambahkan kedua ruas dengan lawan (-6)
x - 6 + 6 = 19 + 6 ------------------
kedua ruas ditambah (+6)
x + 0 = 25
--------------------------- hasilnya
x =25
maka
persamaan x - 6
=19 menghasilkan x
= 25 --- (dibaca: persamaan x
-
6
= 19
ekuivalen dengan persamaan
x = 25)
6. Grafik
Penyelesaian Persamaan dengan Satu Variabel
Penyelesaian dari suatu persamaan dapat
ditunjukkan pada garis bilangan yang disebut grafik penyelesaian. Grafik himpunan penyelesaian persamaan linear satu
variable ditunjukkan pada suatu garis bilangan, yaitu berupa noktah (titik).
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari
persamaan 4(2x + 3) = 10x + 8,
jika x variabel pada himpunan
bilangan bulat. Kemudian, gambarlah pada garis bilangan.
Penyelesaian:
4(2x +
3) = 10x + 8
8x + 12
= 10x + 8
8x + 12
– 12 = 10x + 8 – 12 (kedua ruas dikurangi 12)
8x = 10x
– 4
8x – 10x
= 10x – 4 – 10x (kedua ruas dikurangi 10x)
–2x =
–4
–2x :
(–2) = –4 : (–2) (kedua ruas dibagi –2)
x = 2
Jadi, himpunan
penyelesaiannya adalah {2}.
Grafik
himpunan penyelesaiannya sebagai berikut:
B. SISTEM
PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
1.
Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)
Persamaan linear dua variabel ialah persamaan yang mengandung dua
variabel dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu.
Bentuk Umum PLDV :
ax + by = c
x dan y disebut variabel
2.
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Sistem persamaan linear dua variable adalah dua persamaan linear
dua variable yang mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu
penyelesaian.
Bentuk umum SPLDV :
ax + by = c
px + qy = r
dengan x , y disebut variabel
a, b, p, q disebut kofisien
c , r disebut konstanta
3. Penyelesaian
Sistem Persamaan Linear Dua Variable (SPLDV)
Cara penyelesaian SPLDV dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1)
Metode
Substitusi
Menggantikan satu variable dengan variable dari persamaan yang
lain. Contoh:
Carilah penyelesaian sistem persamaan x + 2y = 8 dan 2x – y = 6
Jawab:
Kita ambil persamaan pertama yang akan disubstitusikan yaitu
x + 2y = 8
Kemudian persamaan tersebut kita ubah menjadi x = 8 – 2y.
Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya, kemudian
persamaan yang diubah tersebut disubstitusikan ke persamaan 2x – y = 6 menjadi
:
2 (8 – 2y) – y = 6 ; (x persamaan kedua menjadi x = 8 – 2y)
16 – 4y – y = 6
16 – 5y = 6
-5y = 6 – 16
-5y = -10
5y = 10
y = 2
masukkan nilai y = 2 ke
dalam salah satu persamaan :
x + 2y = 8
x + 2.2 = 8
x + 4 = 8
x = 8 – 4
x = 4
Jadi penyelesaian sistem persamaan tersebut adalah x = 4 dan y =
2.
Himpunan penyelesaiannya : HP = {4, 2}
2)
Metode
Eliminasi
Dengan cara menghilangkan salah satu variabel x
atau y.
Contoh:
Selesaikan soal di atas dengan cara eliminasi.
Jawab:
x + 2y = 8
2x – y = 6
(i)
mengeliminasi
variabel x
x + 2y = 8 | x 2 | 2x + 4y = 16
2x – y = 6
| x 1 | 2x - y = 6 - ………*
5y = 10
y = 2
masukkan nilai y = 2 ke dalam suatu persamaan:
Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya
x + 2y = 8
x + 2.2 = 8
x + 4 = 8
x = 8 – 4
x = 4
HP = {4, 2}
(ii)
mengeliminasi
variable y
x + 2y = 8 | x 1 | x + 2y =
8
2x – y = 6
| x 2 | 4x - 2y = 12 + ……*
5x = 20
x = 4
masukkan nilai x = 4 ke dalam suatu persamaan:
x + 2y = 8
4 + 2y = 8
2y = 8 – 4
2y = 4
y = 2
HP = {4, 2}
* catatan
nilai
(+)
atau (–)
digunakan untuk menghilangkan/eliminasi salah satu variabel
agar menjadi 0.
Contoh (i) yang dieliminasi adalah x :
x
dalam persamaan satu (+) dan persamaan dua (+) digunakan tanda (-)
(ii) yang dieliminasi adalah y :
y
dalam persamaan satu (+), persamaan dua (-) atau sebaliknya digunakan tanda (+)
4. Penggunaan Sistem
Persamaan Linear Dua Variable dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh:
Harga 2 buah mangga dan 3 buah jeruk adalah Rp. 6000,- kemudian
apabila membeli 5 buah mangga dan 4 buah jeruk adalah Rp11.500,-
Berapa jumlah uang yang harus dibayar apabila kita akan membeli 4
buah mangga dan 5 buah jeruk ?
Jawab:
Dalam menyelesaikan persoalan cerita seperti di atas diperlukan
penggunaan model matematika.
Misal: harga 1 buah mangga adalah x dan harga 1 buah jeruk adalah
y, maka model matematika soal tersebut di atas adalah :
2x + 3 y = 6000
5x + 4 y = 11500
Ditanya 4 x + 5 y = ?
Kita eliminasi variabel x :
2x + 3 y = 6000 | x 5 | = 10x + 15 y = 30.000
5x + 4 y =
11500 | x 2 | = 10x + 8 y = 23.000 –
7y = 7000
y =
1000
masukkan ke dalam suatu persamaan:
2x + 3y = 6000
2x + 3
. 1000 = 6000
2x + 3000 = 6000
2x = 6000 – 3000
2x = 3000
x = 1500
didapatkan x = 1500 (harga sebuah mangga) dan
y = 1000 (harga sebuah jeruk)
sehingga
uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah mangga dan 5 buah jeruk adalah
4 x
+ 5 y =
4.
1500 + 5. 1000 =
6000
+ 5000 = Rp. 11.000,-
Jadi, uang yang harus dibayar untuk membeli 4 buah mangga dan 5 buah
jeruk adalah Rp. 11.000,-
5. Grafik
Penyelesaian Persamaan dengan Dua Variabel
Penyelesaiannya didapatkan dengan menggunakan titik
potong antara dua garis lurus tersebut pada grafik garis lurus.
Contoh:
Tentukan
penyelesaian dari x + 2y = 8 dan 2x – y = 6
Langkah-langkah
penyelesaiannya :
1.
Menentukan
titik-titik potong pada sumbu x dan sumbu y dari kedua persamaan.
Persamaan (1)
x + 2y = 8
titik potong dengan sumbu x apabila y = 0
x + 2y = 8
x + 2.0 = 8
x = 8
titik potong dengan sumbu y apabila x = 0
x + 2y = 8
0 + 2y = 8
2y = 8
y = 4
tabelnya :
|
x + 2y = 8
|
|
X
|
8
|
0
|
Y
|
0
|
4
|
Persamaan (2)
2x - y = 6
titik potong dengan sumbu x apabila y = 0
2x - y = 6
2x - .0 = 6
2x = 6
x = 3
titik potong dengan sumbu y apabila x = 0
2x - y = 6
0 - y = 6
-y = 6
y = -6
tabelnya:
|
2 x - y =6
|
|
X
|
3
|
0
|
Y
|
0
|
-6
|
2.
Buatlah
grafik garis lurus menggunakan tabel-tabel di atas :
3.
Menentukan
titik potong kedua persamaan tersebut (x,y)
Terlihat titik potongnya adalah x =4 dan y =2 ,
Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah
(4,2)
BAB III
PENUTUP
Simpulan
·
Sistem persamaan linier
satu variabel dapat diselesaikan dengan 3
cara, yaitu:
1.
Menambah atau
mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
2.
Mengali atau membagi
kedua ruas dengan bilangan yang sama.
3.
Menggunakan
garis bilangan (grafik).
·
Sistem
persamaan linier dua variable
dapat diselesaikan dengan 3 cara, yaitu:
1.
Substitusi.
2.
Eliminasi.
3.
Menggunakan
titik potong antara dua garis lurus (grafik garis lurus).
DAFTAR
PUSTAKA
Adinawan, Cholik. dan Sugijono. 2013. Matematika SMP/MTs Jilid 1A Kelas VII.
Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar